Rabu, 03 April 2013

CONTOH JURNAL

Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI)
Vol. 7 No. 2, Desember 2003
ISSN: 1410 - 2420

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI
FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
Luciana Spica Almilia
Emanuel Kristijadi
STIE Perbanas Surabaya
Abstrak:
Financial distress precedes bankruptcy. Most financial distress models actually rely on bankruptcy data, which is easier to obtain. The purpose of this research is to examine financial ratios that affect financial distress condition of a firm. The sample of this research consist of 24 distress firms and 37 non-distress firms, it is chosen by purposive sampling. The statistic method which is used to test on the research hypothesis is logistic regression. The result show that profit margin ratio (net income/net sales), financial leverage ratio (current liabilities/total assets), liquidity ratio (current assets/current liabilities) and growth (net income/total assets growth) is a significant variable to determine of financial distress firms.
Keywords: financial distress, financial ratios, bankruptcy.

1. Pembahasan
Dalam penelitian ini dibentuk 12 persamaan regresi logit. Dalam setiap persamaan regresi logit selalu mengkombinasikan rasio-rasio profit margin, likuiditas, efisiensi operasi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan. Adapun nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test dan Nagel Kerke dapat dilihat pada tabel 1 (lampiran A). Sedangkan variabel-variabel rasio keuangan yang dimasukkan dalam
persamaan regresi logit dapat dilihat pada tabel 2 (lampiran B). Dalam tabel 2 juga dapat diketahui variabel rasio keuangan yang signifikan dan tidak signifikan. Dalam persamaan regresi logit pertama, variabel independen yang dimasukkan dalam model adalah rasio CA/CL, NI/S, NI/TA, TL/TA, GROWTH-S, S/TA dan CASH-CL. Persamaan regresi logit pertama menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit
Test sebesar 14.4586 dengan tingkat signifikansi 0.0706 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit pertama menunjukkan nilai sebesar 0.731 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 73.10%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel CA/CL signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel CA/CL sebesar -2.4471 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CA/CL berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/S, NI/TA, TL/TA, GROWTH-S, S/TA dan CASH/CL tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3 (lampiran C-1). Dalam persamaan regresi logit kedua, variabel independen yang dimasukkan dalam
model adalah rasio NI/S, NI/EQ, CL/TA, WC/TA, CASH/TA, GROWTH NI/TA dan S/CA. Persamaan regresi logit kedua menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 10.3458 dengan tingkat signifikansi 0.2416 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit kedua menunjukkan nilai sebesar 0.770 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 77%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel CL/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel CL/TA sebesar -6.6771 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CL/TA berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel WC/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel WC/TA sebesar -10.0393 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel WC/TA berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan. Variabel GROWTH NI/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk
variabel GROWTH NI/TA sebesar 0.1072 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel GROWTH NI/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/S, NI/EQ, CASH/TA dan S/CA tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4 (lampiran C-1).
Persamaan regresi logit ketiga, memasukkan variabel independen rasio NI/S, NI/TA, NP/TA, CA/TA, CASH/CL GROWTH-S dan S/WC. Persamaan regresi logit ketiga menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 7.7961 dengan tingkat signifikansi 0.4536 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena
cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit ketiga menunjukkan nilai sebesar 0.681 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 68.10%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel CA/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel CA/TA sebesar -6.9173 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CA/TA berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/S, NI/TA, NP/TA, CASH/CL, GROWTH-S dan S/WC tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masingmasing variabel dapat dilihat pada tabel 5 (lampiran C-1). Persamaan regresi logit keempat, memasukkan variabel independen rasio NI/S,
NI/TA, EQ/TA, NFA/TA, CASH/CL GROWTH NI/TA dan S/TA. Persamaan regresi logit keempat menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 9.5097 dengan tingkat signifikansi 0.3011 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit keempat menunjukkan nilai sebesar 0.667 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 66.70%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa: Variabel NI/S signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel NI/S sebesar -38.3923 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel NI/S berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel NFA/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel NFA/TA sebesar 5.9774 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NFA/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/TA, NP/TL, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/TA tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masingmasing variabel dapat dilihat pada tabel 6 (lampiran C-2). Persamaan regresi logit kelima, memasukkan variabel independen rasio NI/S, NI/TA, TL/TA, NFA/TA, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/TA. Persamaan regresi logit kelima
menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 4.7422 dengan tingkat signifikansi 0.7847 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit kelima menunjukkan nilai sebesar 0.679 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 67.90%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel NI/S signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel NI/S sebesar -30.6691 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel NI/S berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel NFA/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel NFA/TA sebesar 6.6998 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NFA/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/TA, TL/TA, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/WC tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masingmasing variabel dapat dilihat pada tabel 7 (lampiran C-2). Persamaan regresi logit keenam, memasukkan variabel independen rasio NI/S, NI/TA, EQ/TA, NFA/TA, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/TA. Persamaan regresi logit keenam menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 3.2510 dengan tingkat signifikansi 0.9176 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit keenam menunjukkan nilai sebesar 0.663 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 66.30%. Dari hasil
persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel NI/S signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel NI/S sebesar -32.0136 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel NI/S berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel NFA/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel NFA/TA sebesar 5.2633 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NFA/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel yang lain yaitu: NI/TA, EQ/TA, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/TA tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masingmasing variabel dapat dilihat pada tabel 8 (lampiran C-2). Persamaan regresi logit ketujuh, memasukkan variabel independen rasio NI/S, NI/TA, CL/TA, NFA/TA, CASH/CL, GROWTH NI/TA dan S/CA. Persamaan regresi logit ketujuh menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 3.3320 dengan tingkat signifikansi 0.9118 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit ketujuh menunjukkan nilai sebesar 0.716 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 71.60%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel CL/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel CL/TA sebesar 2.3766 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel CL/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel NFA/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel NFA/TA sebesar 7.0950 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NFA/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel GROWTH NI/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel GROWTH NI/TA sebesar 0.0925 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel GROWTH NI/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.  Sedangkan variabel yang lain yaitu: NFA/TA dan WC/TA tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 12 (lampiran C-4). Persamaan regresi logit kesebelas, memasukkan variabel independen rasio NI/S, CL/TA, CA/CL dan GROWTH NI/TA. Persamaan regresi logit kesebelas menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 11.8724 dengan tingkat signifikansi 0.1570 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit kesebelas menunjukkan nilai sebesar 0.840 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 84%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa semua variabel signifikan:
• Variabel NI/S signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel NI/S sebesar -41.7416 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel NI/S berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel CL/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel CL/TA sebesar -7.1558 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CL/TA berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel CA/CL signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel CA/CL sebesar -10.4085 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CA/CL berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel GROWTH NI/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel GROWTH NI/TA sebesar 0.5068 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel GROWTH NI/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. Tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 13 (lampiran C-4). Persamaan regresi logit keduabelas, memasukkan variabel independen rasio NI/S, CL/TA, CA/CL, GROWTH NI/TA dan NFA/TA. Persamaan regresi logit keduabelas menunjukkan nilai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 6.0067 dengan tingkat signifikansi 0.6465 (lebih besar dari 0.05) yang berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagel Kerke dari persamaan regresi logit kesebelas menunjukkan nilai sebesar 0.856 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 85.60%. Dari hasil persamaan regresi logit ini juga dapat diketahui bahwa:
• Variabel NI/S signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel NI/S sebesar -42.9435 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel NI/S berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel CL/TA signifikan pada tingkat 10%. Koefisien regresi untuk variabel CL/TA sebesar -6.2406 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CL/TA berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel CA/CL signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel CA/CL sebesar -10.2834 dan bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa variabel CA/CL berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Variabel GROWTH NI/TA signifikan pada tingkat 5%. Koefisien regresi untuk variabel GROWTH NI/TA sebesar 0.5076 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel GROWTH NI/TA berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan.
• Sedangkan variabel NFA/TA tidak signifikan baik pada tingkat 5% ataupun 10%. Tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 14 (lampiran C-4).

2. Simpulan
Dari keduabelas persamaan regresi yang dibentuk diatas menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah:
• Rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S).
• Rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA).
• Rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL).
Rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva
(GROWTH NI/TA).

Sumber (http://artawan1966.files.wordpress.com/2011/03/08-jurnal-analisis-rasio-keuangan-untuk-mempredikasi1.pdf )

komentar :
terimakasih untuk  Luciana Spica Almilia dan Emanuel Kristijadi karena jurnalnya saya ambil sebagai bahan refenrensi sebagai contoh jurnal untuk penelitian .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar